Jika boleh memilih, saya masih ingin menjadi anak kecil yang bermain di taman, berlarian mengejar capung, berenang di sungai.
But, life must go on. Hidup tidak selamanya stuck di satu kondisi saja. I must grow up.
Dan tiba-tiba, saya sudah akan menjadi mahasiswa. Mahasiswa Arsitektur UGM yang sejak beberapa hari sebelum pendaftaran baru diputuskan. Jangan tanya kenapa memilih arsitektur. Ini hanya ide tiba-tiba dari ibuk dan saya menyetujuinya. Dan saran dari Pak Ucok, tentu saja.
Okelah, kali ini saya akan percaya apa yang dikatakan Mas Supi untuk selalu belajar dan belajar. Penyesalan datangnya belakangan. Kamu bertanggung jawab dengan apa yang kamu lakukan. Dan inilah salah satu keuntungan menjadi anak terakhir. Haha.
Terimakasih Allah, saya mendapat banyak sekali pelajaran dari ini semua. Dasi segala sepakterjang kegalauan yang saya alami. Agak lebay sih.
Tapi ini baru langkah pertama menuju tahap selanjutnya. Masih banyak hal-hal di depan sana yang siap menghadang. Dan mimpiku tak akan berhenti sampai di sini saja.
Ini gathering arsitektur ugm 2011. Yang datang cuma anak jogja sama solo. Err, saya nggak ada di foto karena udah keburu pulang mau njemput ibuk -,-
mari kita lihat apa yang terjadi pada saya ketika masuk kuliah besok, tahun kedua, ketiga, dan sampai tahun keberapa ya?!
dek.. mbak zia dulu ga pernah bayangin klo mbak zia bakalan hidup dipulau sumatra ini..
dengan belajar dan berdoa yg tekun maka itu akan menentukan nasibmu, kebanyakan orang beruntung itu adalah orang yg pandai dan mau berusaha..
halah.. sok bijak yo.. >_<