Aku ingin menuliskan kisah tentang hujan yang menyatukan kembali potongan memori bersamamu. Seharusnya sudah kulupakan serpihan kenangan itu, seperti yang mereka paksa kepadaku untuk menjauh darimu. Tapi aku tidak bisa. (atau tidak mau?)
Kata dan peristwa nostalgia itu mulai terangkai apik. Membentuk paragraf yang bercerita tentang indahnya kebersamaan kala itu. Satu tahun yang lalu.
Tapi aku menghapusnya segera. Rupanya masih kupertimbangkan perasaan dia yang menaruh simpati dan harap padamu.
Walau akibatnya, aku harus menyimpan rasa dan menahan perih sendiri. Adakah yang punya penawar rindu yang tak tersampaikan atau bahkan tak berbalas?
nah kan mulai lagi -____-
wakakak, kalau nggak galau trus produktivitas rada menurun e. wkwkwkwk
jadi tingkat kegalauan berbanding lurus dengan produktivitas ya #konsepbarualaIzza