Life Until 2016

Satu.

Sejak awal pekan mulai gelisah. Dengan deadline-deadline yang semakin dekat. Padahal progress berjalan seperti siput. Sempat terpikir untuk mundur. Tapi akan berimbas pada lainnya. Jika mundur karena kesalahan pribadi, maka tidak bisa diampuni. Percaya pada kemampuan diri, pasti bisa!

Dua.

Melakukan kesalahan publik. Lalu ternyata jika diingat-ingat diri ini penuh dosa. Tiba-tiba dihantui oleh kematian. Akan membawa bekal amalan apa untuk pergi menemui Tuhan?

Tiga.

Dipetakan kembali target hidup. Berhenti hingga 2016. Selanjutnya, entahlah. Dalam hal menentukan dan mewujudkan target harus ketat. Tapi kalau mimpi, tunggu dulu. Saya punya definisi yang berbeda antara target dan mimpi. Tidak suka membagi-bagikan rencana hidup ke banyak orang, yaa walaupun biar bisa ada yang ngingetin atau mendoakan gitu katanya. Tapi maaf tidak bisa. Hanya konsumsi pribadi dan orang-orang tertentu saja.

Let the action speaks louder than words.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s