Tentang Berbagai Hal Random

Beberapa hari terakhir, Jogja lebih sering mendung dan berhawa dingin. Cuaca yang saya sukai. Tadi sore, hujan turun lebat menggugurkan banyak daun dan membuat atap rumah bocor. Sambil ngepel genangan air yang cukup banyak, bapak bilang kalau ingin mengganti bentuk atap. Pembicaraan yang sudah sering dilontarkan, entah kapan direalisasikan.

Saya duduk menghadap laptop, memutar Kissing in The Cold dari JP Saxe dan Julia Michaels. Lagu yang baru saja tau dari mbak Fenty Monster Buaya. Saya membuka draft tulisan yang sudah dibuat sejak kemarin. Setelah membaca tulisan mbak Puty tentang kehidupan di usianya sekarang, saya terpikir untuk membuat bonus tulisan di blog yang biasanya hanya ada satu tulisan pertahun.

Tapi hidup saya tidak cukup menarik untuk diceritakan, atau saya yang tidak terlalu nyaman menceritakan.

Dari berbagai alternatif paragraf yang sudah saya tulis, alih-alih melanjutkan lalu menyuntingnya, saya malah membuat tulisan baru. Pikiran saya ruwet dan melompat-lompat. Jari saya berhenti mengetik, mengambil buku Modern Love yang berisi kumpulan kolom personal essay dari New York Times. Kok bisa ya orang bikin tulisan curhat tapi tidak seperti curhat.

Ah, andai saja dulu saya menerima penawaran Mbak Nyonyo untuk ikut Kompas Muda atau saya lanjutkan proses pendaftaran Bulaksumur Post. Penyesalan di hidup saya justru lebih sering karena hal-hal yang tidak saya lakukan. Tapi yaudahlah, ya. Saya juga tidak akan menjadi seperti sekarang kalau melakukan itu.

Semakin tua semakin mudah dan legowo untuk “yaudahlah, ya”. Gagal ini itu? Yaudah, coba lagi. Jalan hidup harus muter-muter? Yaudah, yang semangat. Nggak ada teman main? Yaudah, sendiri juga nggak papa. Nggak bahagia? Yaudah, namanya juga hidup ada naik turunnya.

Trus sekarang apa kabar, saya?

Walaupun sekarang seperti sedang berada di dalam terowongan gelap, yang cahaya di ujung sana terlihat kecil dan jauuh sekali, setidaknya saya masih melihat cahaya dan (akhirnya) bisa merasa tenang. Jadi saya pikir, kalau saya terus berjalan selangkah demi selangkah, semua akan baik-baik saja.

Leave a comment